Tempat Kategori: Museum dan Gallery, Tujuan Wisata, dan Wisata Sejarah
Sejarah
Puro Pakualaman ini tadinya adalah sebuah istana kecil berdaulat di sisi sebelah timur kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Kadipaten Pakualaman dalam sejarah merupakan salah satu dari empat wilayah pecahan kerajaan Mataram. Karena taktik pecah belah pemerintah Kolonial Belanda, pada tanggal 13 Februari 1755, kesultanan Mataram dipecah menjadi 2 wilayah melalui perjanjian Giyanti, yakni kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Namun pemecahan ini tidak serta merta membuat pemerintah Kolonial Belanda puas. Belanda kembali memecah kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dengan kadipaten Pakualaman, dan Kasunanan Surakarta Hadiningrat dengan Kadipaten Mangkunegaran melalui perjanjian Salatiga 17 Maret 1757. Ini menunjukkan kedudukan kadipaten ini yang walaupun sebagai negara berdaulat sendiri di luar Kesultanan Yogyakarta namun tetap setingkat di bawahnya. Bersama dengan kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, kedua negara merdeka ini kemudian sepakat untuk bergabung dengan Republik Indonesia yang masih muda melalui maklumat 5 September 1945. Setelah itu, kedua negara inipun disatukan menjadi wilayah propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan sistem pemerintahan monarki. Sultan Hamengkubuwono didaulat sebagai gubernur dan KGPAA Pakualam sebagai wakil gubernur, tanpa pemilihan umum.
Istana Pakualaman (Puro Pakualaman)
Istana puro Pakualaman sendiri menghadap ke arah selatan (sekarang Jalan Sultan Agung). Di depannya juga terdapat sebuah tanah lapang kecil, Alun-alun Sewandanan. Masjid Besar Pakualaman terdapat di sebelah barat daya istana. Arsitektur masjid mirip dengan masjid raya kesultanan namun dalam skala lebih kecil dan sederhana. Di dalamnya juga terdapat mimbar dan maksura, tempat khusus untuk Pangeran Paku Alam, seperti yang juga terdapat di masjid raya kesultanan tersebut.
Istana Pakualaman tidak sebesar Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Istana kecil ini diapit oleh jalan umum di sisi utara (Jl. Purwanggan), timur (Jl. Haryono), dan selatan (Jl. Sewandanan). Gerbang istana Paku Alaman terdapat di sisi selatan (gerbang utama) dan sisi utara (sudah ditutup, tetapi masih ada bekas-bekasnya). Konon dulu istana ini juga dikelilingi benteng baluwerti yang tidak beranjungan. Konon tembok tebal sepanjang dua puluh meter di sisi utara Jalan Sultan Agung sebelah timur pertigaan dengan Jalan Jagalan dipercaya sebagai bekas baluwarti tersebut. Gerbang utamanya konon terdapat di ujung selatan Jalan Gajah Mada. Puro Paku Alaman masih menjadi tempat kediaman resmi Sri Paduka Paku Alam X, yang juga wakil gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Bagian yang dapat dilihat oleh umum adalah pendapa terdepan yang disebut dengan Bangsal Sewatama. Sementara itu, bagian yang terbuka untuk dimasuki umum hanyalah bagian Museum Puro Pakualaman.
Kolaborasi Budaya Jawa dan Eropa
Berbeda dengan kraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang sangat kental dengan tradisi dan budaya Jawa, tradisi dan budaya di kadipaten Pakualaman sangat terpengaruh oleh budaya Eropa, terutama Inggris dan Belanda. Hal ini tidak dipungkiri mengingat kedekatan kadipaten Pakualaman, terutama dimulai dari Pakualam I yang merupakan sahabat gubernur Jenderal Inggris di wilayah Hindia dan Singapura, Sir Thomas Stamford Raffles. Bahkan kereta kencana Adipati Pakualam, konon merupakan hadiah dari Raffles. Namun kini justru kolaborasi budaya ini menjadi kekayaan tersendiri bagi dunia wisata Yogyakarta. Walau tidak banyak yang bisa anda lihat di Puro Pakualaman, namun sensasi Yogyakarta di masa kerajaan Mataram dan kolonial Belanda sangat terasa di dalam komplek Puro Pakualaman. Anda akan melihat jejak-jejak panjang sejarah kesultanan Mataram yang legendaris yang berakhir tragis dengan terpecah belah menjadi empat negara. Anda akan dibawa kepada nostalgia Yogyakarta tempo dulu, di masa kejayaan kadipaten Pakualaman saat masih menjadi sebuah negara merdeka yang mengapit kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat melalui museum Puro Pakualaman
yang berisi benda-benda bersejarah peninggalan masa Sri Pakualam I sampai Sri Pakualam VIII. Museum tersebut dikelola secara swadaya oleh keluarga Kraton Pura Pakualaman. Pengunjung dapat masuk ke Museum Puro Pakualaman melalui Regol (gapura) Wiwara Kusuma (berhiaskan lambang mahkota Praja Pakualaman dan tanaman lung-lungan).
Di dalam museum, anda akan menyaksikan benda-benda bersejarah peninggalan leluhur Puro Pakualaman, antara lain: foto-foto bersejarah, perkakas rumah tangga, baju tradisional, senjata, hingga kereta kuno. Pemandu akan menemani dan menjelaskan secara lengkap tentang cerita dan latar belakang sejarah dari benda-benda yang dipamerkan. Selain itu, anda juga bisa mengunjungi masjid Pakualaman yang terletak di luar komplek istana, atau lebih tepatnya di sisi sebelah kanan komplek istana Pakualaman. Masjid Pakualaman merupakan saksi sejarah perkembangan ajaran agama Islam di Kadipaten Pakualaman.
Sisi Menarik Lain
Tidak hanya wisata sejarah ke dalam komplek Puro Pakualaman dan museum, di kawasan alun-alun Kawedanan kadipaten Pakualaman, berada di depan komplek Puro Pakualaman, anda akan mendapatkan beberapa hal menarik, diantaranya :
- Makanan khas yang diproduksi oleh para UMKM yang sudah mempunyai IUM (Ijin Usaha Mikro) seperti Pie Susu berlabel Quanta, Jamu Ginggang yang legendaris, enting-enting gepuk dan yang lainnya.
- Kegiatan tradisi kesenian yang menarik diantaranya, Gunungan di setiap hari raya Idul fitri dan Idul adha, sungkeman, peringatan hadeging nagari (ulang tahun pendirian Puro Pakualaman), tingalan ndalem, dan jemparingan yang dilaksanakan setiap Sabtu Kliwon di sebelah barat Pakualaman.
Tips
Walau tidak seketat ketika anda mengunjungi kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, namun sekali lagi hanya bangsal Sewatama yang bisa anda kunjungi. Anda diwajibkan berpakaian sopan. Tidak diperkenankan meludah, dan membuang sampah sembarangan di dalam komplek Puro Pakualaman. Bersikaplah wajar dan sopar, serta hargailah abdi dalem yang ada di seputar puro Pakualaman.
Harga Tiket
- Sukarela
Fasilitas
- Pemandu
- Toko Souvenir
: 09:00 - 14:30Sen09:00 - 14:30Sel09:00 - 14:31Rab09:00 - 14:30Kam09:00 - 14:30Jum09:00 - 14:30Sab09:00 - 12:00MingTutupListing Tidak Ditemukan
Maaf, listing yang Anda cari tidak ditemukan. Harap ulangi pencarian dengan kriteria yang berbeda.
Gagal Memuat Peta Google
Maaf, API Peta Google gagal dimuat.